Wednesday, January 21, 2009

Dokter =Idealisme atau Matrealistis?




Beberapa waktu lalu, ada topik hangat di milis kami para dokter tentang apa tujuan kami menjadi seorang dokter.

Dari dulu kala, sudah terbentuk opini bahwa seorang dokter adalah penolong.Siap sedia kapan saja untuk menolong bahkan tanpa menghiraukan jiwanya dan tidak mencari harta.Dokter seakan-akan dewa penolong bagi umat manusia.

Namun sekarang, disaat dimana yang kaya yang berkuasa membuat suatu kebimbangan dalam diri seorang dokter.Apakah menjadi tetap idealismenya atau ikut menjadi seorang yang matrealistis?.

Hal ini juga hangat dibahas dimilis kami, saling lempar pendapat akan masalah ini.

Bagi yang idealisme, kepuasan profesi diatas segalanya.Setiap pasien mengucapkan "terima kasih,dok" dengan senyumnya, utu sudah lebih dari cukup untuknya.Tidak perlu dibayarpun dia bersedia.Menurutnya hidup tidak hanya masalah uang dan uang saja, harus ada ibadahnya.


Namun bagi yang sisi kontra, selain mencari kepuasan profesi lebih penting mencari sesuap nasi.
Karena antara resiko profesi dan bayarannya tidaklah seimbang.Terlalu banyak resiko.
Seorang dokter mungkin dapat tertular penyakit dari pasiennya karena profesinya.Seorang dokter dapat dituntut bila sedikit saja melakukan kesalahan.Seorang harus sigap selalu, pasien tidak mau tau apakah dokter sedang sakit atau kelelahan.Teralu banyak resikonya kata temanku.


Memang kedua hal ini tidaklah salah dan benar keduanya asal dilihat dari kacamata yang proporsional.Tidak lebih ataupun kurang.

Dokter juga manusia butuh makan, minum dan tentunya butuh uang.Jadi bila seorang dokter merasa tidak sebanding pengorbanan dengan hasil sehingga memilih untuk menjadi seorang matre?Apakah itu salah?....

Kan setiap orang bekerja memang untuk mencari uang, lalu kenapa ketika seorang dokter bekerja untuk mencari uang seakan ini hal yang hina.

Ini kembali kepada hati nurani dokter, tidak salah bila berniat mencari uang namun jangan sampai merugikan pasien.

Tetap sehat dan Tetap Bahagia...Mudah2an juga tetap kaya....

No comments:

Post a Comment